RAHASIA PERBEDAAN MEDIS DAN ILMU OLAH NAFAS oleh Romo Dewa
Di bidang apapun, selalu ada perbedaan, jangankan di dunia medis, di dunia olah nafas, di dunia agama islam saja perbedaannya ratusan aliran, di kristen lebih banyak lagi ribuan aliran/denominasi
Jadi gini, dunia medis saja yang katanya segala sesuatunya berdasarkan data, riset/penelitian, selalu ada perbedaan besar atau aliran, DAN KASUS COVID sebenarnya ada dua kubu, yang kubu harus vaksin dll, ada kubu yang gak perlu dll, belum lagi alasan bisnis dll. Misalnya kasus maag saja, setiap dokter beda-beda prediksinya, ini dokter yang mikir, bukan dokter-dokter yang hanya cari makan dengan nyuntikin orang sakit, yang hanya mengikuti apa kata IDI, kemenkes, WHO, jurnal ilmiah kedokteran, dll. Tapi dari dokter yang merdeka, yang berpikir, yang memiliki pengalaman, yang menganalisa semua kasus secara maksimal dll, ia akan menemukan banyak hal yang tak bisa terjawab oleh dunia medis umum, makanya mereka pada belajar hal-hal lainnya seperti hipnoterapi, akupunktur, penyembuhan tradisional, faktor relaksasi, dll
Pun di dalam dunia pelatihan olah nafas, ada yang fanatik kepada metode Buteyko, nafas harus sedikit dan mulut terutup, ada yang fanatik pada Wim Hof, dan lain lainya, nafas boleh pakai mulut atau hidung, ada yang fanatik pada berbagai teknik pranayama tertentu, dll
Jadi gini, semua ada manfaatnya, kalau pada tempatnya, kapan bernafas dengan hidung pelan dan lembut serta dalam, kapan bernafas dengan kuat dan full, kapan bernafas dengan mulut dan pada saat apa semua itu ada manfaat masing-masing
Pernafasan Wim Hof sangat terkenal, tapi banyak juga yang mencibir karena itu terjadi hipoksia, hiperventilasi, dll....... Bahwa bernafas dengan mulut itu bahaya, ada kuman dan virus yang tak tersaring, dll...... Gini, latihan nafas Wim Hof atau nafas lainnya yang pakai mulut dan full power itu khan gak sepanjang hari, terjadi hipoksia dan hiperventilasi itu khan hanya sesaat, dan JUSTRU itu bagus melatih otak dalam kondisi kurang oksigen dan kelebihan oksigen dalam waktu sebentar, yang justru akan lebih bagus lagi dalam penyerapan oksigen selanjutnya, juga paru-paru terlatih, juga baik untuk sel2 di tubuh, sistem kelistikan tubuh, sistem energi dll, ini seperti pada fitness di otot, menaikkan beban barbel justru akhirnya memang akan menguatkan dan membesarkan otot, dipaksa, dikasih beban berat untuk pertumbuhan dan kemajuan yang luar biasa.
Pun pernafasan dengan mulut, ya memang langsung masuk tuh gak ada saringan seperti lendir dan bulu hidung, kalau itu dilakukan setiap hari 24 jam memang bahaya, tapi kalau hanya beberapa menit itu justru melatih tubuh menjadi kebal terhadap bakteri dan virus, ini ibarat vaksin yang mahadahsyat, oleh sebab itu di kelas saya, Pernafasan Kesatria Elang Santara, saya mengajarkan bernafas dengan hidung dulu selama 1 bulan, baru kalau mau mencoba lewat mulut boleh asal sudah latihan level 1 disiplin tiap hari selama 1 bulan, dan kau tahu, bahkan di tulisan yang sudah jutaan tahun lamanya, ada makalah orang-orang jaman dulu untuk memperpanjang hidup malah sering mendisiplinkan diri melatih nafas terbalik, yaitu bernafas dengan mulut, hembus lewat hidung. Pun pada metode Wim Hof dan pranayama tertentu orang pada minggu pertama bisa pusing, dll, itu karena penyesuaian, peregangan, detoksifikasi/pengeluaran racun, dll
Oke, perbedaan di bidang apapun selalu ada, jadi ya itulah uniknya di dunia, DAN SEBETULNYA cara mengenalinya itu gampang, "Dari buahnyalah kamu akan mengenal pohonnya" orang boleh mengaku metode nafasnya paling benar, tapi lihat hidupnya sehatkah? Coba misalnya Wim Hof, yang mengajarkan teknik nafas legendarisnya, di usia sekarang 62 tahunan masih sehat, masih kuat daki gunung, dan telah memecahkan rekor dunia lebih dari 20 jenis, sementara apa yang sudah dihasilkan misalnya pencipta teknik nafas buteyko?
Pun di bidang medis, katanya di vaksin kebal, buktinya, banyak tuh orang sudah difucksin malah pada kena tante micron?