ILMU MARAH oleh ROMO DEWA
Wah judul yang aneh ya, apakah marah/kemarahan itu ada gunanya dan ada ilmunya?
Seorang dokter bedah dibutuhkan, setelah berbagai tindakkan standar tidak berguna bagi pasien, dan akhirnya dengan pisau bedah yang tajam, dokter itu menyayat atau memotong bagian tubuh pasien, dan ternyata setelah itu pasien justru mengalami perbaikan
Pun marah, ilmu marah ini digunakan sebagai ilmu pamungkas, tidak boleh asal/selalu menggunakan pisau untuk mengatasi pasien, pun tidak boleh menggunakan kemarahan/sarkasme tiap saat baik kepada pasien atau siapapun...... Ini digunakan sebagai alternatif terakhir
Seperti pisau, kemarahan itu melukai, menyayat, itu sebabnya banyak anak terluka yang memiliki orang tua pemarah, dan ketika kemarahan itu digunakan setiap waktu malah akan menimbulkan hal yang tidak baik, tapi marah dengan tepat, pada waktu yang tepat, itu akan sangat berguna
Sekali lagi kemarahan adalah upaya terakhir setelah dengan kelembutan, kesabaran, kata-kata motivasi, dan segala teknik lainnya tidak juga bekerja....... Memilih marah dengan kesadaran, bukan emosi buta, tapi dengan emosi powerful, akan sangat bermanfaat. Marah menjadi spiritual ketika dalam kesadaran mempergunakkannya sebagai upaya terakhir, tapi orang yang tiap saat marah itu orang yang gila/stress, seperti dokter bedah gila yang kerjaanya menyayat semua orang, itu bukan spiritual tapi kehilangan kendali emosi
Apakah ini perlu tindakan operasi sebagai jalan untuk perubahannya? (kesembuhannya, perubahan kebiasaannya, dll) entah kepada bawahan, anak, keluarga, pasangan, teman, dll
Apakah harus diubah kondisinya? Kalau perlu dan dengan cara apapun selama ini gak mempan, gunakan kemarahan, kalau gak perlu diubahkan jangan gunakan kemarahan
Bahkan sy terpaksa kepada beberapa orang terpaksa harus marah dengan bahasa negatif/negative suggestion, dan ini termasuk jurus pamungkas
Kepada orang yang suka mengeluh, setelah bertahun-tahun, akhirnya kita bisa marahi dia, "Memang kamu itu orang bebal, yang tentu saja tidak bisa berubah menjadi orang yang disiplin, sukses dan maju"
Banyak murid saya akhirnya bisa nulis buku, menerbitkan buku, setelah saya marahi dengan cara negatif suggestion, pun orang menjadi disiplin, menjadi sembuh dengan teknik itu
Dengan kata-kata negatif/sarkasme/kasar dan dengan marah menyampaikannya, secara tepat pada waktu yang tepat, justru itu sangat ampuh untuk perubahan, kesembuhan, dll
Tapi ingat lagu di tok tok, "Kamu jangan suka marah-marah, nanti kamu lekas tua......."
Gunakan kemarahan pada upaya terakhir......... Bahkan kalau kita baca tokoh besar seperti Yesus/Isa Almasih, ia pun menggunakan kemarahan, pada saat berbagai kelembutannya tidak bekerja....... Tapi sesekali, gak seperti emak2 yang hampir tiap hari ngomel/marah........ Nabi Muhammad juga menggunakan kemarahan pada kondisi khusus, Buddha pernah marah tidak? Ah ngapain juga membahas Yesus, Muhammad, Buddha, kembali ke tema, ah gak usah kembali ke tema ah, kuakhiri tulisani ini dengan ASU....... HAHAHAHAHAA