JALANI DENGAN IKHLAS oleh ROMO DEWA
Pada jaman dulu kala, hiduplah seorang bapak tua dengan anak bujangnya di Tiongkok, dan mereka memiliki seekor kuda sebagai alat mencari nafkah
Pada suatu hari kudanya menghilang entah kemana, dan namanya di kampung, ibu-ibu di situ datang kepada Pak tua ini dan berkata, “Pak kami ikut sedih ya, kuda satu-satunya untuk mata pencaharian malah hilang”
Pak Tua ini menjawab, “Terimakasih, nasib baik, nasib buruk siapa yang tahu?” Ia berkata tanpa ekspresi di wajahnya
Seminggu setelah kejadian itu, ajaibnya kudanya pulang dari gunung dan membawa puluhan kuda liar, dan tentu saja ini menjadi kabar yang menggemparkan penduduk di situ, dan mereka berkata kepada pak tua ini, “Selamat ya pak, bapak dapat rejeki banyak”, dan menariknya pak tua ini dengan wajah datar menjawab, “Nasib baik, nasib buruk tiada yang tahu”
Keesokan harinya anak pak tua ingin menjinakkan kuda-kuda liar itu, dengan maksud sebagian untuk dipelihara, sebagian untuk dijual, dan terjadilah pada saat ia menaiki kuda liar, ia terjatuh dan mengalami patah kaki, dan kembali masyarakat datang ke situ dan berkata kepada pak tua, “Kami ikut prihatin, anak bujang satu-satunya malah kakinya patah”, dan lagi pak tua itu menjawab, “Nasib baik, nasib buruk siapa yang tahu?”
Sebulan setelah kejadian itu, di daerah itu semua yang berbadan sehat harus ikut wajib militer perang melawan Jepang, dan seluruh pemuda di kampung itu ikut wajib militer, terkecuali anak bujang dari pak tua itu, dan ibu-ibu datang ke pak tua, “Kamu beruntung pak tua, anakmu gak ikut perang, mungkin anak-anak kami besok sudah mati di medan perang”
Dan pak tua itu kembali dengan wajah datar berkata, “Nasib baik, nasib buruk tiada yang tahu…..”
Apa yang dilihat oleh manusia sebagai keberuntungan, musibah, belum tentu artinya adalah seperti itu…
Terkadang melalui musibah bagi yang tercerahkan sebagai jalan menuju kebaikan, sebaliknya keberuntungan atau mungkin rejeki yang berlimpah di tangan yang belum tercerahkan bisa menjadi awal penderitaan
Hidup itu untuk ada, untuk dijalani, untuk berbahagia, jalani dengan ikhlas saja, kuat, tetap penuh semangat hidup, serta bersyukurlah senantiasa, karena nasib baik nasib buruk tiada yang tahu…..